RADIO RIMBA RAYA SEBAGAI BUKTI NASIONALISME ACEH MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Oleh: Hasbi, S.Tr.M., C.FR.

Banda Aceh – Radio Rimba Raya sebagai penyelamat Indonesia semasa agresi militer Belanda kedua 1948. Sebagai  satu-satunya media komunikasi yang menyerukan kemerdekaan Indonesia, Radio Rimba Raya terletak di Kabupaten Bener Meriah tepatnya di Jl. Buntul Nangka, Paya Gajah, Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh 24582, secara geografis terletak pada titik Koordinat 4°43’20.0″N 96°52’08.1″E. Melalui radio inilah disiarkan pesan–pesan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Karena pada saat itu Yokyakarta yang merupakan ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia telah dikuasai Belanda. Radio Rimba Raya memiliki daya pancar 1 Kilowatt dan bekerja pada frekwensi 19,25 dan 61 meter ini mulai bersiaran sejak terjadinya Agresi Belanda I sampai dengan Konferensi Meja Bundar berakhir dan tentara pendudukan Belanda ditarik dari Indonesia.

Sebagai bukti nasionalisme Aceh, pada tanggal 27 Oktober tahun 1987 dibangundan diresmikan monumen Radio Rimba Raya di Kabupaten Bener Meriah yang diresmikan oleh Bapak Bustani Arifin saat itu menjabat sebagai Menteri Koperasi/Kepala Badan Urusan Logistik. Monumen merupakan bangunan bersejarah dalam mempertahankan agresi Belanda dan saat ini sudah menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat ramai di kunjungi oleh wisata lokal dan wisata manca negara. Radio Rimba Raya sebagai embrio Radio Republik Indonesia (RRI), merupakan catatan sejarah kemerdekaan Republik Indonesia yang tak boleh dilupakan anak bangsa. Sebagai media informasi bermuatan edukasi, Radio Rimba Raya sudah berkiprah luas sampai saat ini terus berupaya mempertahankan eksistensinya sebagai lembaga penyiaran informasi dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Seiring perkembangan teknologi, smart digital, smart media sosial, Radio Rimba Raya juga harus mempertimbangkan desain pemberitaan yang dapat menyentuh lapisan milenial. Dalam mempertahankan eksistensi ini, Duta Damai Dunia Maya Aceh, dibutuhkan perannya dalam menyebarkan semangat kebangsaan dan nilai-nilai budaya bangsa yang harus diinformasikan kepada masyarakat milenial. Sebuah informasi yang baik dan benar adalah informasi yang tidak mendiskreditkan agama dan SARA, informasi yang bersifat hoax, adu domba, ujaran kebencian, hate speech, manipulasi dalil, dan distorasi sejarah.

Sebagai negara yang kaya akan budaya, Indonesia melalui peran Duta Damai Dunia Maya ikut menjaga kelestarian budaya nasional dan kearifan lokal Aceh, sebagai perwujudan cipta, karya, dan karsa yang berlandaskan pancasila dalam mengembangkan harkat dan martabat bangsa Indonesia. *HSB)

 
 
#Sosial Budaya
#Aceh
#Radio Rimba Raya
#RRI
#Sejarah Aceh

Get 30% off your first purchase

X
Scroll to Top