SANGGAR TARI PUTROE KUTARAJA SEBAGAI WUJUD KREATIVITAS DAN KEARIFAN LOKAL MAHASISWA ACEH

BANDA ACEH – Kreativitas mahasiswa berjalan seiring perkembangan proses perkuliahan dan proses operasional disebuah perguruan tinggi. Politeknik Kutaraja sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi yang ikut serta dalam memberdayakan dan memfasilitasi berbagai bentuk kreativitas mahasiswa dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal Aceh. Hal ini senada dengan tekad dan keinginan Direktur Politeknik Kutaraja yang kian semangat membina dan memfasilitasi mahasiswanya melalui berbagai organisasi dan program kreativitas mahasiswa.

Secara organisasi kemahasiswaan Politeknik Kutaraja sudah cukup dikenal baik secara lokal, regional maupun tingkat internasional. Sejak 2018 hingga sampai dengan saat ini, mahasiswa Politeknik Kutaraja telah tampil di berbagai ajang dan menjuarai beberapa perlombaan, hal ini terbukti pada tahun 2018 dan 2019 mendapat perolehan medali emas, perak dan perunggu di Malaysia serta peringkat 2 tingkat Provinsi Aceh dalam bidang kewirausahaan dan ekonomi kreatif, dan juga peringkat 1 pada bidang seni Akustik di Aceh. Dengan semangat inilah Politeknik Kutaraja terus mengukir dan memperkuat kiprahnya dalam pemberdayaan organisasi kemahasiswaan guna menampung dan menyalurkan minat dan bakat mahasiswa.

Secara internal Politeknik Kutaraja telah membentuk beberapa organisasi kemahasiswaan (Ormawa) seperti Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMAPRO) serta beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Direktur Politeknik Kutaraja, Desy Puspita, S.P., M.M. menyampaikan Secara eksternal Politeknik Kutaraja telah mengirimkan delegasi mahasiswanya untuk bergabung dalam beberapa organisasi dan paguyuban, diantaranya tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) bahkan delegasi mahasiswa Politeknik Kutaraja dipercayakan Politeknik se Aceh untuk menjadi pelaksanaan (tuan rumah) Musyawarah Daerah (MUSDA) FKMPI Aceh ke 1, dan tidak hanya itu delegasi mahasiswa Politeknik Kutaraja terpilih dan dipercayakan sebagai Koordinator FKMPI Daerah (Korda) Aceh selama 2 periode di tahun 2020 dan 2021. Dalam pergerakan dan ketangkasan mahasiswa dibidang organisasi dan kemahasiswaan, BEM Politeknik Kutaraja juga telah bergabung kedalam beberapa aliansi nasional lainnya yaitu BEM Se Indonesia (BEM SI) dan BEM Nusantara (BEMNUS).

“Kita terus mendorong segala bentuk kreativitas mahasiswa baik ditingkat lokal, nasional maupun global guna meningkatkan wawasan, dan pembentukan karakter mahasiswa” sebut Desy Puspita.

Ibuk Direktur juga menambahkan bahwa dalam rangka mendorong semangat untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa Politeknik Kutaraja telah membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa, salah satunya adalah melalui Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM) Sanggar Tari Putroe Kutaraja. Sangar tari tersebut telah tampil di berbaga pentas seni bahkan ketingkat internasional. Pada 2019 lalu Sanggar Tari Putroe Kutaraja tampil di Malaysia pada kegiatan Regional Student’s Exhibition (RESPEX). Sanggar tari yang mengadopsi tarian berbasis kearifan lokal juga ikut memeriahkan beberapa agenda tahunan kampus Politeknik Kutaraja, pada tahun yang sama tampil dalam pentas seni yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik (HIMAPRO MKSP) yaitu Pentas Seni Budaya Lomba Kreativitas Mahasiswa Enterpreunership Product and Technology Exhibition dan Traditional Song in Accoustic.

Pada awal mulanya tarian ini merupakan tarian hasil kreasi dan inovasi serta perpaduan budaya dan kearifan lokal di Aceh. Pada 2021 mereka tampil pada rangkaian kegiatan Dies Natalies Politeknik Kutaraja yang ke 4 dan pada 2022 tampil pada kegiatan wisuda lulusan angkatan pertama mahasiswa Politeknik Kutaraja.

Pembina Sanggar Tari Putroe Kutaraja, Mirnawati, S.E., M.M menyampaikan Sanggar Tari Politeknik Kutaraja ini diberinama Sanggar Tari Ija panyang (Bahasa Aceh) dan Sanggar Tari Ija Krong (Bahasa Aceh) karena mereka mengunakan kain batik tersebut sebagai pakaian tari hasil kreasi mereka sendiri, dan ada banyak lagi muncul nama dari sanggar tari tersebut.

“Karena banyak nama sanggar yang bermunculan akhirnya kita berembuk, saat itu mahasiswa PKR angkatan 2018, sampai akhirnya sepakat dinama Putroe, terus saya menambahkan Kutarajanya setelah nama tersebut” cerita Mirna.

Mirnawati lanjut bercerita, bahwa Sanggar Tari ini berdiri pada tanggal 15 Agustus 2019. Secara perdana mereka tampil pada 27 september 2019 yaitu pada acara pembukaan Pentas Seni Budaya Lomba Kreativitas Mahasiswa Enterpreunership Product and Technology Exhibition dan Traditional Song in Accoustic yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Keuanga Sektor Publik Politeknik Kutaraja.

Pada saat itu mahasiswa mendapatkan sponsor dana dalam bentuk kompetisi hibah yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIII Aceh.

Pembina Sanggar Mirnawati melanjutkan bahwa tidak lama kemudian pada Oktober 2019 Politeknik Kutaraja terlibat pada acara Regional Student’s Exhibition (RESPEX) di kampus Politeknik Port Dickson Malaysia. Alhamdulillah pihak penyelenggara meminta Sanggar Tari Putroe Kutaraja untuk performance (tampil) pada kegiatan tersebut..

“Alhamdulillah mahasiswa PKR excited dan langsung mengokekan untuk tampil di Malaysia” ujar Buk Mirna.

Harapan Mirnawati selaku Pembina Sanggar Tari Putroe Kutaraja, semoga sanggar ini tetap kompak solid bisa performance diberbagai acara lainnya, bukan hanya di Politeknik Kutaraja saja akan tetapi kedepan juga dapat ambil bagian dan mengikuti perlombaan pentas seni dan budaya baikyang bersifat lokal, regional, nasional, bahkan global.

Video Penampilan Sanggar Tari Putroe Kutaraja

Sumber: Mirnawati, S.E., M.M. (Pembina Sanggar Tari Putroe Kuta Raja)

Get 30% off your first purchase

X
Scroll to Top